Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

ETIKA DI MATA PARA AHLI

Rabu, 17 November 2010

Drs. Burhanudin Salam
Etika adalah cabang ilmu filsafat yang berbicara mengenai nilai norma dan moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Drs. Sidi Gajalba
Dalam Sistematika Filsafat, Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Contoh Etika dan Penerapannya di masyarakat
- Tidak menipu orang lain
- Mengutamakan Kejujuran
- Mengembalikan Barang yang dipinjam dari orang lain
- Tidak mencuri
- Jangan berzinah
- Jangan memfitnah
Contoh Etiket dan Penerapannya di masyarakat
- Memakai pakaian terbuka bagi budaya timur tengah tidak diperbolehkan tetapi bagi budaya barat itu hal yang biasa.
- Apabila sedang menghadiri perjamuan yang melibatkan banyak orang tidak diperkenankan untuk menyantap makanan dengan menggunakan tangan.
- Mengetuk pintu terlebih dahulu jika bertamu ke rumah orang sebelum masuk atau memberi salam
- Jangan berbicara saat makan
- Menyapa teman atau seseorang yang kita kenal
- Mendahului orang yang lebih tua dalam segala hal.
- Jika sedang bercakap dengan orang harus menggunakan bahasa yang sopan
Pendapat Saya tentang Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah sebuah teori yang diusulkan oleh David Hume untuk menjawab moralitas yang saat itu mulai diterpa badai keraguan yang besar, tetapi pada saat yang sama masih tetap sangat terpaku pada aturan2 ketat moralitas yang tidak mencerminkan perubahan2 radikal di zamannya. Utilitarianisme dikembangkan oleh Jeremy Bentham (1784 – 1832). Dalam ajarannya Ultilitarianisme itu pada intinya adalah “ Bagaimana menilai baik atau buruknya kebijaksanaan sospol, ekonomi dan legal secara moral” (bagaimana menilai kebijakan public yang memberikan dampak baik bagi sebanyak mungkin orang secara moral).

Etika Ultilitarianisme, kebijaksanaan dan kegiatan bisnis sama – sama bersifat teologis. Artinya keduanya selalu mengacu pada tujuan dan mendasar pada baik atau buruknya suatu keputusan.
Utilitarianisme adalah sebuah pemikiran dimana moral sebuah perbuatan seseorang ditentukan bukan melalui common sense (apa yang berlaku secara umum di masyarakat) tetapi melalui bagaimana sebuah perbuatan tersebut dapat membahagiakan masyarakat secara umum.
Menurut saya suatu tindakan dapat dilakukan jika dapat memenhuni atau sesuai dengan aturan moral yang berlaku lalu dari situ baru kita dapat tentukan apakah tindakan tersebut dapat mendatangkan manfaat bagi sebesar mungkin orang.

Dengan cara ini kita bisa mempertimbangkan secara serius semua hak dan kepentingan semua pihak terkait secara sama tanpa memihak, termasuk hak dan kepentingan kita (contohnya perusahaan). Dengan demikiaan pada akhirnya kita bisa sampai pada jalan keluar yang dapat dianggap paling maksimal menampung kepentingan semua pihak yang terkait dan memuaskan semua pihak, walaupun bukan yang paling sempurna.

Inti dari etika ultilitarianisme adalah harapan agar kebijaksanaan atau tindakan bisnis apa pun dan dari peusahaan manapun akan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait yang berkepentingan, terutama dalam jangka panjang. Tetapi kalau ini tidak memungkinkan, dimana ada pihak yang dikorbankan.

0 komentar:

Posting Komentar